(Pikiran Rakyat, 1983) Penampilan Sebuah Karya Tafsir: “DOR” Putu Wijaya digarap “Teater Kosong”.

Penampilan Sebuah Karya Tafsir: “DOR” Putu Wijaya digarap “Teater Kosong” Oleh:  Aat Soeratin   ADA yang menarik dalam stiap drama Putu Widjaja. Kebebasan penuh penggarap untuk menafsirkan naskah mengkili-kili kita untuk menanganinya. Kreativitas serasa ditantang, wawasan dipertanyakan dan kekayaan imajinasi dilongok kedalamannya. Hampir dalam semua naskah dramanya sejak “Aduh”, “blong”, “Los” dan banyak lagi yang…